Sabtu, 11 April 2015

Winning Eleven Tidak Akui Pemain Dari Indonesia

Belum lama ini, Konami baru saja selesai mengadakan Winning Eleven 2015 Asia Tournament dimana babak finalnya berlangsung pada tanggal 22 Maret di Seoul, Korea Selatan. Dan dimenangkan oleh Hong Kong. Tetapi yang mengejutkan ternyata meski ditujukan untuk wilayah Asia, Indonesia tidak bisa ikut dalam turnamen tersebut.

Konami hanya membuka turnamen tersebut untuk wilayah Singapura, Malaysia, Taiwan, Korea Selatan, dan Hong Kong saja. Tentunya gamers di Indonesia, dan juga negara Asia lainnya, cukup kecewa karena tidak bisa membuktikan kemampuan mereka. Karena penasaran, komunitas Winning Eleven Asia, dimana komunitas gamer Indonesia juga tergabung di sana, mencoba mencari tahu kenapa beberapa negara Asia tidak bisa ikutan turnamen tersebut.
Berdasarkan informasi yang di dapat, sebab Indonesia tidak bisa ikut turnamen dikarenakan digunakannya game Pro Evolution Soccer 2015 (Region 2), bukan Winning Eleven 2015 yang dibuat Konami khusus region Asia Tenggara (Region 3). Padahal kedua game tersebut tidak ada bedanya, hanya ada beberapa perbedaan saja seperti adanya J-League untuk Winning Eleven 2015 versi Jepang.
Saat ini, versi yang populer di Indonesia adalah Pro Evolution Soccer (versi region 2 dari WE), sedangkan Winning Eleven sangat sulit ditemukan di pasaran. Melihat hal ini, Konami Asia selaku penyelenggara turnamen, dan yang merilis Winning Eleven untuk area bersangkutan, melihat negara-negara tersebut tidak dimasukkan ke dalam turnamen tingkat Asia dikarenakan tidak ada komunitas “Winning Eleven.”
Sebenarnya cukup disayangkan hal ini bisa terjadi, padahal pemain PES/WE di Indonesia cukup banyak dan memiliki komunitas yang kuat. Mari kita coba telusuri kenapa PES lebih laku daripada WE di Indonesia.

Awalnya, nama “Winning Eleven” memang lebih populer di Indonesia sejak jaman PS1 dan PS2, dikarenakan banyaknya game “WE” yang di “hack” menjadi bahasa Inggris hingga bahasa Indonesia ; menggunakan nama asli pemain (seri WE tidak didukung oleh lisensi resmi FIFA). Tetapi mulai di era PS3, Pro Evolution Soccer lebih populer karena game ini dari sananya sudah berbahasa Inggris, ketimbang WE yang saat itu sempat tidak ada versi region Asianya. Adanya fitur update nama pemain di beberapa tim internasional, membuat banyak pemain WE mulai membeli game original karena fitur update dan online match.
Nah, “kebiasaan” tersebut berlanjut hingga saat ini (era PS4) yang membuat toko-toko game di Indonesia lebih memilih untuk menjual Pro Evolution Soccer daripada Winning Eleven, ditambah lagi dengan fakta kalau sekarang sulit sekali mencari Winning Eleven terbaru versi region 3 di Indonesia.
Dulu, Winning Eleven memang khusus untuk Jepang saja. Tetapi, sekarang Winning Eleven dirilis untuk wilayah Asia juga. Sayangnya, beberapa game versi Asia kadang suka hadir lebih mahal dikarenakan ada tambahan lokalisasi bahasa Mandarin dan negara Asia lainnya. Lokalisasi tersebut tentunya memerlukan biaya, yang pada ujungnya membuat versi Asia menjadi lebih mahal.
Sebenarnya sangat disayangkan sekali apabila alasan Konami Asia tidak memasukkan Indonesia dan negara-negara Asia lainnya hanya karena penjualan “Winning Eleven” yang kurang memuaskan sehingga terlihat tidak ada komunitasnya.
Menurut Adi Hartono, admin grup “Winning Eleven Asia” di Facebook yang berjumlah lebih dari 1100 orang aktif dari beberapa negara di Asia, jumlah anggota dari Indonesia lebih dari 50%.  Sayangnya walau memiliki jumlah mayoritas, gamers Indonesia di group ini tidak diakui dan tidak bisa mengikuti turnamen ofisial Konami hanya karena game mereka “salah region”.
“Satu2nya cara, kita harus kampanye pemakaian WE, bukan PES lagi, karena Konami as a business pasti mikir, ini negara pantes kita hitung atau kagak. Untuk sekarang kita di Indonesia enggak bisa ikutan, tapi kalo penjualan WE di Indo membaik, aku yakin bisa.”  ujar Adi yang ternyata mendapatkan ide untuk membuka komunitas WE di FB setelah membaca artikel VGI.
Harapan kedepannya sebenarnya adalah dukungan dari pihak publisher (Konami) untuk memberi perhatian kepada komunitasnya di Indonesia yang memiliki potensi sangat besar, juga di saat yang sama memberikan stock dan pengarahan bagi para pengecer di Indonesia untuk menjual game di area yang semestinya. (RG)

http://mp3gudangku.blogspot.com/

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More